Sekarang nih jamannya wireless. Sebagian besar perangkat elektronik kini tidak memerlukan bantuan kabel untuk mentransmisikan input dan outputnya. Kalau jaman dulu kita sangat direpotkan dengan "hutan belantara" kabel yang menancap di belakang CPU komputer atau alat elektronik kita, sekarang sudah ada satu standar interkoneksi USB yang memungkinkan semua perangkat elektronika dan komputer dapat berhubungan satu sama lain tanpa masalah. Tidak ada lagi isu kompatibilitas antar perangkat.
Tapi apakah "hutan belantara" kabel itu sudah bisa diatasi ? Ternyata belum. Oleh karena itu manusia dengan segala akal budinya menciptakan perangkat interkoneksi tanpa kabel, atau yang kerennya disebut wireless. (Wire=kabel less=tanpa)
Sekarang apa sih yang nggak wireless ? Ponsel yang ada di saku kamu sudah barang tentu ada fitur wireless-nya. Nggak percaya ? Lha kamu bisa menelepon dan ditelepon kan tanpa kabel yang terhubung dengan si penerima ?!
Gaung wireless kemudian berlanjut ke semua perangkat yang memungkinkan dibuat tanpa kabel. Contohnya dari ponsel ke headset sekarang banyak yang wireless. Dari komputer ke ponsel sekarang tanpa kabel pun bisa. Bahkan mau mencetak dari ponsel, kamera digital atau perangkat lainnya ke printer pun bisa tanpa kabel. Mahluk apa sih yang membuat kehidupan kita menjadi wireless ?
Ada satu mahluk menyeramkan yang bernama Bluetooth. Bentuk tubuhnya kecil mungil namun giginya biru ! Saking menyeramkannya dia bisa mengirimkan sinyal hingga 100 meter. Dengan bantuan mahluk ini semua perangkat yang telah dihinggapi oleh si Bluetooth ini dapat berkomunikasi dengan perangkat-yang juga dihinggapi oleh Bluetooth lainnya. Sungguh menyeramkan !
Oops..kembali ke kehidupan nyata. Bluetooth adalah satu perangkat interkoneksi yang menggunakan frekuensi sebagai media perantaranya.
Tapi yang namanya manusia selalu nggak ada puasnya. Sudah dibuat wireless masih juga pingin jarak jangkau yang lebih jauh. Mungkin sambil buang air dia pingin transfer foto ke komputernya. Atau cetak foto sambil tiduran di rumah janda sebelah. Lho?!
Standarnya perangkat Bluetooth punya jarak jangkau sampai 100m. Ini tentunya bergantung banyak faktor, seperti sinyal yang dipancarkan apakah terhalang oleh benda lain, interferensi dengan perangkat berbasis frekuensi lain dan sebagainya dan sebagainya.
Gimana supaya perangkat Bluetooth kita bisa bertambah jarak jangkauannya ? Gampang..Pake antena saja !
Sebagai contoh saya "pimp" USB Bluetooth yang berfungsi menghubungkan komputer dengan perangkat berbasis Bluetooth lainnya.
Rancangan dasar perangkat Bluetooth seperti diatas adalah :
Jalur antena pemancar/penerima === Penguat sinyal === Pengolah data (I/O) === Interface USB
Sebenarnya didalam USB Bluetooth ada jalur tembaga tersendiri yang berfungsi sebagai antena mini. Letaknya ada di buntut perangkat tersebut. Kalau USB Bluetooth kamu punya case yang transparan seperti punya saya maka bisa terlihat antena internal tersebut. Idenya adalah menyolderkan kabel ke jalur antena internal tersebut, lalu kabelnya dihubungkan dengan antena luar.
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. USB Bluetooth (sudah pasti)
2. Kabel satu jalur (panjang disesuaikan) Diameter yang kecil-kecil aja.
3. Solder + timah + kemampuan menyolder
4. Antena (antena apa saja boleh. saya sarankan ambil aja antena radio nenek yang bisa ditarik ulur 'teleskopik')
5. Obeng min atau benda pipih untuk mencongkel case USB Bluetooth.
6. Mata yang jeli.
Cara mengerjakan
1. Panaskan solder dan siapkan timah.
2. Kelupas ujung insulasi kabel sehingga terlihat sedikit konduktornya.
3. Buka case USB Bluetooth dengan obeng min atau benda pipih. Caranya cukup dengan mencongkel dua bagian pembentuk case. (bodi case tidak memakai baut. hanya model "snap" saja)
4. Naa seperti gambar diatas adalah contoh jadi dari proyek kita yang tercinta ini;
5. Buat lubang kecil di plastik case yang mengarah ke antena internal USB Bluetooth kita dengan ujung solder. Masukkan dulu kabel menembus lubang tersebut. LIhat contoh gambar diatas.
6. Perhatikan jalur tembaga di sepanjang PCB USB Bluetooth diatas. Letaknya ada di paling belakang USB Bluetooth ini.
7. Beri timah sedikit di ujung kabel, berikan juga sedikit timah di sirkuit antena internal USB Bluetooth. hati hati timah jangan sampai meluber ke komponen lainnya. Proses ini juga jangan terlalu lama sebab komponen elektronik didalamnya sangat peka terhadap panas berlebih.
8. Sesuaikan panjang kabel di dalam case USB Bluetooth hingga nantinya penutup atas bisa ditutup kembali dengan mudah. Sambungkan ujung kabel dengan sirkuit antena internal dengan solder.
Karena nggak ada kabel lagi dan saya males nyari-nyari kabel akhirnya saya pakai kabel bekas mouse yang digabung jadi satu.
9. Tutup kembali case USB Bluetooth. Selesai !
Gimana dengan antena luarnya. Yah itu mah nggak usah dijelasin kalee.. ;p Terserah deh cara nyambungnya bagaimana. Nyang penting nyambung..Mau pake antena televisi juga bisa. Antena Parabola juga bisa..bisa gila...
Bagaimana hasilnya ? Kalau saya sih yang tadinya para pengguna harus dekat ke USB Bluetooth kalau mau transfer foto dari ponsel, sekarang mereka bisa transfer dari komputernya masing-masing (jarak terjauh di warnet saya ± 5 m.
So MTV, please pimp my USB Bluetooth ?!
wuiiiiiiiiiiiiiii............mantap itu...
ReplyDeletehehe...kayak iklan kopi :D
ReplyDeleteTapi kuat sinyal juga bergantung banyak faktor loh. Kalau antara USB Bluetooth dan komputer client nggak terhalang apa-apa tanpa antena pun jarak 5 m bisa tembus. Walaupun sifat frekuensi Bluetooth nggak akan terpengaruh oleh hambatan-hambatan tertentu tapi prakteknya jauh dari teori. Malah klaim dari si produsen Bluetooth tsb kuat sinyal sampai 100 meter! Kenyataannya nggak sampai 5 meter udah "loyo". geeto :D
apa ngak perlu piranti penguat sinyal mas, kanyaknya ngak ada perubahan tuh, setelah dicoba.
ReplyDeletekalau diukur dari kuat sinyal 'mungkin' tidak terlihat pengaruhnya. Tapi kalau dilihat dari QOS (quality of service)-nya saya yakin berpengaruh. Atau si mas nggak pas menyolder kabel untuk antenanya..silakan dicari dimana jalur antena yang pas. Sebab tiap piranti USB BT berbeda2..cmiiw ^^
ReplyDeletekeren banget mas... mas.. tolong aku.. gambarnya diperjelas sama + antenanya ya.... gambar bisa mas kirim ke nandar_death@yahoo.com, aku OL terus, aku ada bluetooth versi BT-2045C, agak beda sirkuitnya ama punya mas... thanks...
ReplyDeletewah...hebat ya
ReplyDeleteIt is! ^^
ReplyDeleteOM, gw mw nanya ne . . .
ReplyDeleteKlw wireles acces point bisa kgk di gtuin ?
Klw mang bisa Tulung ksih tw cara na dunk . . .
thanks . . . ! ! ! ke e-mail gw y om, ANDY_GREEN_LIVE@YAHOO.COM
O bisa banget..malah semacam RT-RW NET dan koneksi wireless kita berasal dari perangkat indoor yang dimodifikasi dengan antena dan menjadi perangkat outdoor. Cuma saya belum banyak memahami bagaimana membuat antena semacam itu. coba saja search [Onno W. Purbo].
ReplyDeleteNah dia tuh setahu saya pelopor modifikasi perangkat indoor menjadi outdoor ini.
Mending pakai kabel usb, trus dipanjangin pakai kabel lain (ada 4 kabel) trus taruh tu bluetooth dimana aja asalkan enda keliatan sama orang, nanti bluetoothnya dicuri.
ReplyDeleteBisa, bisa ^^. Malah lebih enak taruh di langit-langit (plafon) kali ya. jadi sebarannya merata ^^
ReplyDeleteas we know that freq. adalah 2.4xx
ReplyDeletejadi kita bisa bikin antena seperti yang kebanyakan.
dengan pertimbangan daya power BT, impedansi ant.+cable, jarang jangkauan design antena.
terkadang perangkat BT satu dengan lainnya berbeda karakteristik.misal BT 1 kuat dlm mengirim maupun menerima sinyal, namun BT 2 kuat menerima sinyal, tapi lemah Upstream. terutama untuk BT dg band 1-10 Mbps.atau pada HP.
tak salah apa yang dikemukakan pabrikan.bila kuat sinyal bisa mencapai 100. karena telah diuji dengan meminimalkan faktor negatif dan memaksimalkan daya+link strenght. pernah q coba up to 75Meter
sip sip...
ReplyDeleteMemang desain antena+kabel diatas tidak mempertimbangkan segala aspek impedansi, desain antena dan SWR.
Ada referensi BT dongle mana yang bagus untuk down/up stream?
preeshaydit
koq grounding nya gag ada ya?
ReplyDeletekmana?
dilihat dari layout PCB memang tidak ada grounding. Saya belum tahu kenapa demikian. Mungkin juga karakteristik frekuensi-nya yang tidak memerlukan grounding.
ReplyDeletemas gmn kalo BT dimasukin ke kaleng, kayak antena wireless??
ReplyDeletekalau kaleng seperti wireless sifatnya uni directional ya, mengarah ke satu arah tertentu. Bisa diaplikasikan itu.
ReplyDeleteRibed..tapi kratif....pokpokpok..!!!
ReplyDeleteklo bwat cuman receive en kirim sih kayanya gag perlu serepot itu kalee...
kirain bwat dimodif jadi pengganti wireles acces poin...xixixi.."gag mungkin yak..??" namanya jg inofasi... syapa tau..!!
salam kratif...!!
lumayan lah...... gak ada wireless bluetooth pun jadi!!!
ReplyDeletewakakakaka......
kemarin2 dah dcoba,bisa nyampe jarak 100m (mendeteksi doank)
mas bisa snyal bluetooth di jauhin lagi samapi 2km aja sudah jadi mohon di balas
ReplyDeletecoba baca2 disini http://trifinite.org/trifinite_stuff_lds.html
ReplyDeleteklo usb blutooth mati itu disebabkan apa ya? Tlg karh tau dong?
ReplyDeleteseringnya chip utamanya yang mati. Jadi itu mah udah kudu ganti gan ^^ v
ReplyDeletecetak foto sambil tiduran di rumah janda sebelah. Ehmm.. Sepertinya pengalaman pribadi.. Hehehe
ReplyDeleteHadeh hadeh...
ReplyDelete