Artikel ini adalah sambungan dari Part 1 dan
Part 2... Jadi, apakah Android adalah produk curian?
Dalam beberapa segi, jawabannya adalah hampir pasti "ya." Sulit untuk membayangkan bagaimana Google dapat mencegah beberapa inovasi-inovasi dari iPhone menyusup kedalam desain Android. iPhone adalah topik utama di Silicon Valley pada 2007 dan 2008. Tidaklah mungkin bagi tim pengembangan Android menghindari mempelajari fitur-fitur iPhone. Sekali saja para insinyur Google mengetahui konsep-konsep yang dipelopori Apple, maka sudah pasti mereka akan terpengaruh oleh konsep-konsep Apple tersebut.
Namun bila Google bersalah karena menggunakan ide-ide Apple, maka Apple juga sama bersalahnya. Banyak peneliti-peneliti dan perusahaan-perusahaan yang mendahului iPhone, seperti yang diutarakan oleh personel Microsoft, Bill Buxton, pada tesis PhD nya menjelaskan hasil-hasil karya banyak peneliti multitouch, seperti yang diungkapkan oleh Wayne Westerman (seorang peneliti multitouch yang menjual perusahaannya dan dia menjadi karyawan Apple pada tahun 2005.) iPhone mengandung inovasi-inovasi kunci yang dipelopori oleh Bob Boie, Jazzmutant, Jeff Han, dan yang lainnya.
Dan memang, yang menjadikan iPhone sebuah produk yang luar biasa adalah bahwa Apple merangkum beberapa inovasi-inovasi yang telah dikembangkan secara terpisah seperti telepon dengan layar sentuh, layar sentuh kapasitif, tampilan grafis yang canggih, dan menggabungkan semuanya menjadi sebuah produk yang lebih baik daripada yang lain. Pola seperti ini yang menggabungkan dan memperbaiki inovasi-inovasi sebelumnya adalah sebuah kewajiban dari industri-industri yang inovatif. Dan Android adalah contoh terakhir dari pola seperti demikian.